Pertanyaan yang Sering Ditanyakan tentang Digital Marketing 2022

Selama menjadi Teaching Assistant di RevoU Digital Marketing FREE Mini Course, aku mendapatkan banyak pertanyaan seputar dunia Digital Marketing; ilmu, pengalaman, karir, serta cara memulainya. Aku akan menjawab di artikel kali untuk membantu kamu dalam memahami lebih dalam bidang ini 😊.

Pengertian Umum

1. Apa itu Digital Marketing?

Digital Marketing adalah salah satu bentuk pemasaran yang dilakukan melalui saluran digital atau internet, seperti Media Sosial, SEO, PPC/SEM, Email Marketing, Push Notification, Sponsored Post, Display Ads, dll.

2. Apa saja saluran atau channel dalam Digital Marketing?

Dalam digital marketing, kamu dapat memilih untuk memasarkan produk melalui channel-channel berikut:

  • Media Sosial (Organik): Meng-upload foto, video, atau bentuk lainnya di media sosial seperti Instagram, TikTok, Pinterest, Linkedin, Facebook, dll.
  • Search Engine Optimization (SEO): Teknik pemasaran untuk memunculkan website kita di halaman depan Google (dan mesin pencarian lain) saat user mencari keyword.
  • Pay per Click (PPC) atau Search Engine Marketing (SEM): Serupa dengan SEO namun PPC/SEM merupakan channel berbayar; budget kita dihabiskan seiring dengan bertambahnya jumlah klik yang kita dapatkan.
  • Email Marketing: Salah satu channel dalam Customer Relationship Management (CRM) yang dilakukan dengan mengirimkan email kepada pelanggan, baik itu Newsletter maupun Drip campaign.
  • Push Notification: Masih dalam ruang lingkup CRM, Push Notification adalah pemberitahuan yang muncul di dalam gadget pelanggan yang muncul karena mereka memiliki aplikasi kita.
  • Sponsored Post: Iklan yang muncul di media sosial, seperti Facebook Ads (termasuk Instagram Ads), Twitter Ads, LinkedIn Ads, YouTube Ads, dll.
  • Display Ads: Iklan yang muncul berupa banner di website-website atau aplikasi tertentu.

3. Apa perbedaan antara Marketing dan Branding?

Marketing vs Branding perbedaan
Perbedaan antara Marketing dan Branding menurut Neil Patel.

Menurut Neil Patel, seorang pakar Digital Marketing, Marketing adalah serangkaian cara dan alat untuk memasarkan produk atau brand kita agar bisnis kita dapat dilihat orang lain. Sedangkan Branding adalah proses membangun karakter dan personality dari sebuah bisnis, misalnya dengan menetapkan cara komunikasi, desain visual yang konsisten, dll. Tugas seorang marketer adalah mengkomunikasikan hasil dari kegiatan branding kepada target audiens.

4. Mulai dari mana jika bisnis kita ingin memakai Digital Marketing?

Ini merupakan pertanyaan yang paling umum saat seseorang belajar digital marketing. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih saluran atau channel digital marketing mana yang bisa kita pakai:

  • Di mana calon pembeli kamu berada? Jika mereka berada di media sosial, silakan mulai dengan media sosial. Jika mereka banyak mencari produk kamu di Google, mulailah dengan SEM atau SEO.
  • Bagaimana cara audiens menemukan produk kamu? Jika produk kamu adalah produk yang inovatif (tidak banyak dicari secara sengaja), maka jangan mulai dari SEM/SEO (karena tidak ada yang mencari di Google). Mulailah dengan Social Media Organic atau Social Media Ads, misal Facebook Ads, upload video TikTok, dll.
  • Bagaimana bentuk konten dari bisnis kamu? Apabila bisnis kamu bagus dari segi visual, misalnya foto produk yang ciamik, video perkenalan yang keren, maka kamu bisa mulai dari Media Sosial (baik organik ataupun paid/ads).Β 
  • Apa tujuan utama kamu dalam marketing? Jika tujuan kamu lebih berfokus kepada pelanggan-pelanggan baru, maka kamu bisa menggunakan SEO, Content Marketing, Social Media Ads, Google Ads, dll. Namun apabila kamu lebih berfokus untuk β€˜merawat’ customer yang ada, kamu bisa mulai menggunakan CRM seperti email marketing, WhatsApp Business, atau lainnya.
Kapan kita harus memakai saluran A dan saluran B? Ini merupakan salah satu materi yang terdapat pada Mini Course GRATIS yang diadakan oleh RevoU. Daftar Mini Course di tombol di bawah ini.

5. Apa saja tools yang dibutuhkan di Digital Marketing?

Tools atau alat yang digunakan dalam dunia Digital Marketing sangat bervariasi, tergantung dengan channel atau saluran apa yang kita gunakan. Misalnya:

  • SEO: Ahrefs, Semrush, Moz, dll.
  • SEM: Google Keyword Planner, Google Ads Dashboard, Google Trends, dll.
  • Social Media Ads: Facebook Business Manager, Linkedin Campaign Manager, dll.
  • Social Media Organic: Socialbakers, Analisa.io, Hootsuite, Hypeauditor, dll.
  • Email Marketing: Mailchimp, Hubspot, dll.
  • Tools umum: Spreadsheet/Excel, Slide/Powerpoint, Canva, dll.

Karir Digital Marketing

Karir Digital Marketing

1. Jurusan apa yang diperlukan?

Saat ini, lulusan jurusan apapun boleh menjadi seorang digital marketer. Memang banyak perusahaan yang lebih memilih lulusan marketing, namun jumlahnya sudah sangat sedikit karena di dalam pekerjaan digital marketing, yang dibutuhkan adalah pengalaman dan skill yang mumpuni, bukan ijazah. Aku sendiri merupakan lulusan Akuntansi. Bahkan teman-temanku banyak yang berasal dari jurusan Teknik dan IPA namun sudah berkarir sebagai seorang digital marketer.

Baca pengalamanku dalam mengganti karir ke digital marketing di artikel berikut: Berganti karir ke digital marketing dari jurusan lain? Bisakah?

Β 

2. Skill apa yang harus dikuasai oleh seorang pemula di Digital Marketing?

Skill yang dibutuhkan tentunya terdiri dari soft-skill dan technical skill. Untuk kemampuan teknikal digital marketing, kamu dapat mempelajarinya dari banyak tempat seperti RevoU.

Sementara itu untuk soft-skill, pertama yang dibutuhkan adalah sebagai berikut.

  • Skill analytical thinking dan problem solving. Ini penting agar kamu dapat menganalisis apa yang terjadi dalam kampanye digital marketing yang kamu lakukan berdasarkan data. Selain itu, apabila ada masalah yang terjadi, kamu dapat memecahkannya dengan ide-ide yang kamu punya.
  • Creative Thinking. Jika kamu ingin memiliki spesialisasi di bidang Media Sosial dan Content Marketing, maka ide-ide kreatif adalah salah satu skill yang sangat dibutuhkan. Ini berkaitan dengan pembuatan konten mulai dari ideation sampai excecution.Β 
  • Experimental Mindset. Kamu mungkin merasa bahwa jika menggunakan digital marketing, maka penjualan kamu pasti langsung naik. Nah, sebelum berfikir ke arah sana, pastikan kamu memiliki mindset bahwa keberhasilan kampanye digital marketing harus melewati serangkaian percobaan terlebih dahulu untuk menemukan formula yang pas dalam beriklan. Jangan berhenti belajar, ya! πŸ˜‰
  • Tech Proficiency. Kamu merasa gaptek? Jangan khawatir karena dengan membiasakan tools digital marketing yang aku tulis di atas, kamu dapat memahami secara perlahan. Kuncinya: berani praktek! πŸ˜‰
  • Behavioral Psychology. Ini skill yang penting jika kamu ingin berkarir sebagai Social Media Specialist atau CRM Specialist. Kamu harus memahami apa yang user kamu inginkan dan sukai, bagaimana cara mereka berinteraksi dengan bisnis kamu, dan apa yang mereka butuhkan selanjutnya. Namun, skill ini juga merupakan pendukung untuk channel-channel lain.

3. Apakah seorang Digital Marketer harus bisa desain?

Jawaban sederhananya: Tidak. Selama aku berkarir di dunia digital marketing, desain grafis merupakan tugas dari seorang graphic designer (yang umumnya merupakan tim yang berbeda dengan tim digital marketing). Sebagai seorang digital marketer, kita hanya perlu memiliki skill komunikasi yang baik agar dapat membuat brief kepada tim desainer tentang desain seperti apa yang disukai audiens kita.

4. Apakah seorang Digital Marketer harus bisa programming?

Jawaban sederhananya: Tidak. Akan tetapi, jika kamu ingin mendalami SEO, kamu perlu memiliki basic skill dari bahasa pemrograman. Sebatas memahami fondasi ilmu HTML dan bahasa pemrograman yang lain akan membantu kamu menjadi seorang SEO specialist. Skill ini tidak terlalu dibutuhkan channel lain, ya!

5. Apa saja tantangan terbesar sebagai seorang Digital Marketer?

Dunia digital marketing sangat cepat berubah. Jika kita tidak siap dengan perubahan itu, maka kita menjadi tertinggal. Oleh karena itu, tantangannya adalah ketika sebuah platform atau channel digital marketing mengalami perubahan kebijakan, perubahan fitur, bertambahnya layanan, pembatasan optimasi, dll.Β 

Bagaimana menghadapi tantangan ini? Diperlukan kemauan untuk belajar dan mencoba secara konsisten. Itulah mengapa seorang digital marketer diharapkan membaca referensi terpercaya dari internet, karena jika bergantung dari buku fisik, maka seringkali sulit untuk keep up dengan pembaharuan dalam digital marketing.

6. Di mana saya dapat belajar digital marketing dari 0 dan gratis?

Belajar digital marketing dapat dilakukan dari mana saja asalkan dimulai dari tempat yang tepat. Ikuti kelas-kelas gratis untuk permulaan seperti RevoU Mini Course (klik tombol di bawah untuk mendaftar secara GRATIS!). Di sana kamu juga dapat mendaftar ke kelas GRATIS untuk bidang Data Analytics dan Product Management!

Sekian Frequently Asked Question (FAQs) atau pertanyaan yang sering muncul dari teman-teman yang antusias ingin berkarir dan menjalankan digital marketing. Semoga membantu!

Share